Minggu, 17 Mei 2015

meet up with someone, and Allah love this.

tak perlu orang lain tau, cukup Allah saja yang jadi penentu perbuatanmu apakah sudah baik, apakah kiranya Dia suka? 
baiklah, terkadang sebagai manusia biasa pastilah pandangan manusia jadi pertimbangan dalam berbuat, tapi taukah tingkat kadar keimanan seseorang itu terlihat dari keikhlasan hatinya untuk Lillah?
kadang, memang aktivitas terasa menghimpit uluh hati, komunikasi terasa bagai pisau, melangkahkan kaki terasa membawa beban berat sekali, tapi ingatlah, bahwa tiap jejak yang kita ukir akan menjadi saksi, tandanya kesibukan itu menjadi penolong dari perbuatan buruk. karena keadaan kita di dunia ini hanya ada dua, yang pertama adalah posisi sedang melakukan kebaikan dan yang kedua adalah posisi melakukan keburukan. pun menyia-nyiakan waktu adalah posisi kita sedang melakukan keburukan, karena menyia-nyiakan waktu.
prolog ini panjang lebar kali tinggi sekaleh ya pemirsa -_-
padahal niat hati ingin menyampaikan kejadian biasa-biasa saja tapi terlihat luar biasa :D
minggu ini, seperti biasa, serang menjadi kota tujuan yang harus kudatangi setiap hari minggu, aku harus menarik selimut hangat ketika tahu bahwa ini adalah hari minggu, karena di kostan tidak ada selimut *lol* :D meninggalkan si bocil ganteng yang selalu mudik kerumah kakeknya setiap hari minggu, dan meninggalkan si kubik hijau (re:Kamar) yang menjadi tempat ternyaman untuk bereksplorasi bakat o:) haha
ceritanya di minggu pagi ini ada liqo dan syuro acara K3, padahal bisa saja keberangkatan ke serang ditunda hingga penghujung soreeee (re:magrib) dan aku menikmati kehangatan keluarga dihari minggu. but, life is the journey, banyak amanah yang harus diselesaikan.
baiklah, saya rasa terlalu banyak hal tidak penting untuk diceritakan -_-
**
siang itu, selesai rapat di tempat yang berada tidak jauh dari SMA tempat aku bersekolah dulu, lapangan terlihat berbeda dari biasanya, lapangan hijau kini dipenuhi lautan manusia, ada satu panggung megah disana yang di pageri oleh bilik-bilik bambu, jalanan yang sedang kulewati lebih tinggi dari lapangan, sehingga aku bisa melihat aktivitas dibawah. mayoritas adalah siswa-siswi SMA. upss hampir saja lupa, ternyata ini adalah 17 mei, sekolahku mengadakan PENSI dengan Guest Star sheila on 7. pantas saja ramai sekali -_-
baiklah.. everything has changed, bangungan nebal terlihat berbeda dengan paduan dekorasi art and festival like a jekardah yang sedang mengadakan konser. tapi hal yang menarik kala itu adalah, aku bertemu dengan beberapa guru yang berlalu lalang, hihi kaya apa aja lalu lalang :D kami ( saya dan Ibrahim) sempat bertemu dengan mantan guru matematika, kami berpapasan dijalan ketika Ibu matematika ini hendak keluar sekolah, ucapan yang di lisankan pertama kali bertemu kami adalah
"idiih, ini mah anak-anak ibu ternyata, namanya siapa ya ibu lupa?"
kau tau betapa rindu sangat belajar di SMA tu, ambo ingin belajar disana nian (evek gaul sama manusia lintas pulau) :D kembali ke certa... semua bisa berubah, bangunan, ruangan, suasana, tapi guru-guru tetaplah mereka. termasuk ibu guru yang kutemui di siang itu, tetap seperti itu. satu hal yang tak akan pernah berubah, nasihat beliau ketika di kelas melekat erat di memori, ternyata menjadi seorang guru itu banyak berkah, murid akan terus mengingat nasihat yang diberikan sampai ia berubah menjadi "manusia seutuhnya" benang merah yang dapat kusimpulkan dari kejadian ini adalah, sebagai calon guru, tidak boleh lupa nama muridnya sampai kapanpun, *laaah? :D
no no, bukan itu, sebagai calon guru yang baik, pelajaran pertama adalah "be a great and smart teacher" menjadi seorang guru yang cerdas, cerdas dalam menyampaikan materi, tentunya tidak hanya menyampaikan, tapi juga mendidik, karena tugas guru tidak hanya transfer ilmu saja, tapi bagaimana caranya ia bisa membangun karakter, itung-itung sebelum mendidik anak sendiri, didik anak orang lain dulu O:) haha :D ketika guru itu punya kharisma, kata-katanya akan didengar oleh murid, sikap nya akan di kenang, kebijakannya melekat, like my teacher. bukankah menjadi guru yang baik adalah Ibadah, bukankah Allah suka?
tetap nomor satukan penilaian Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar