Selasa, 20 Januari 2015

Malu

Pada tiap-tiap jatah nafas, yang terus berulang.
Jantung berdetak, tiada kurang.
Mata berkedip tanpa komando, terus mengabdi.
Ku lihat, ada wujud cinta dari sang Pemilik
Langit dan Bumi.
masih kah begini sombongnya diri, untuk tidak lagi mensyukuri dan mencintai.

Pada tiap-tiap keadaan, telah Dia ukur dengan cinta.
Tangan masih layak bekerja
Kaki sanggup berlari ria
Disetiap lisan yang terkadang durhaka
Masih ada waktu tuk perbaiki diri yang hina

Masih kah ada wajah lain yang kau rindu selain Dia?
Masih kah ada harapan lain selain pengharapan padaNya?
Masihkah ada niat lain selain karenaNya?

Malu....
Habis sudah, aku malu...
Menendang angin, memeluk suara hujan sudah tak guna
Biar banyu cinta di sajadah lembab menjadi saksi atas sesal harap terampuni
Selama nafas masih berulang dan tak sampai henti di kerongkongan
Detik itu pula Al-Ghofur tak kan menutup taubat milikNya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar